Jumat, 04 Juli 2014

BAHAYA DAN DAMPAK BULLYING

Banyaknya kasus bullying (kekerasan pada anak) yang terjadi di sekokah membuat Komnas Perlindungan Anak, prihatin. Komnas Anak mendesak pihak sekolah lebih peduli dan menjaga murid-muridnya."Banyak pihak sekolah tidak peduli kasus bullying ini. Padahal dampaknya bagi anak sangat besar," kata Ketua Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi.

Kasus Bullying atau kekerasan di sekolah maupun di lingkungan, sering terjadi dan seringkali muncul kepermukaan namun kurang mendapat perhatian dari pihak sekolah baik kepala sekolah maupun guru guru bahkan orang tua sekalipun. Kejadian bullying dianggap hal biasa dan bisa di selesaikan secara kekeluargaan. Padahal dampak atau trauma yang dialami anak anak korban bullying tidak akan terhenti hanya dengan terselesaikannya masalah tersebut.

Kak Seto mengatakan, korban Bullying biasanya mengalami trauma yang berkepanjangan. Hal itu sangat berdampak bagi kondisi psikologi dan kelangsungan pendidikan anak di masa depan. Ada yang stress hingga mau bunuh diri. Bullying tidak hanya diartikan kekerasan dalam bentuk fisik. Namun juga kekerasan psikis. Bullying bisa terjadi terhadap perempuan maupun laki-laki.

A. APA YANG DIMAKSUD DENGAN BULLYING...???
BULLYING adalah penggunaan kekuasaan atau kekuatan untuk menyakiti seseorang atau sekelompok, sehingga korban merasa tertekan, trauma dan tidak berdaya. Kejadiannya selalunya berulang.

B. BENTUK BULLYING

  1. Secara fisik : mendorong dengan sengaja, memukul, menampar, memalak atau meminta paksa barang yang bukan miliknya (lazim pada anak laki-laki)
  2. Secara verbal : memaki, mengejek, calling names, menggosip (lebih pada anak perempuan)
  3. Secara psikologis : mengintimidasi, mengecilkan, mengabaikan dan mendiskriminasikan.
  4. bahkan yang lebih canggih dengan mengirim ejekan melalui SMS atau MMS di telepon selular atau pun melalui email.


Bullying cenderung terjadi pada anak yang terkesan lemah, berbeda dari yang lain, tidak berdaya untuk membela diri, tidak punya banyak teman.

C. DAMPAK BULLYING :
Akibat bullying ini tidak dapat dikatakan main-main. Ianya mengganggu perkembangan sosial dan emosional anak mulai dari yang ringan, sedang hingga yang serius dan mampu berakibat pada kematian. Yakni:

  1. Prestasi belajar menurun
  2. Phobia sekolah
  3. Gelisah, sulit tidur
  4. Gangguan makan
  5. Menyendiri, mengucilkan diri
  6. Sensitive, lekas marah
  7. Agresif , bersikap kasar pada orang lain (contoh : pada kakak atau adik bahkan orang tua)
  8. Depresi
  9. Hasrat bunuh diri

(Data dari Jepang dinyatakan bahwa 10% korban bullying mencoba bunuh diri)

D. PATUT DIINGAT :

  1. Korban bisa anak laki-laki maupun perempuan. 
  2. Pelaku juga dapat anak laki-laki atau pun perempuan. 
  3. Bullying juga dapat dilakukan oleh orang dewasa, seperti guru/kepala sekolah, guru les, tetangga, oom & tante, bahkan orangtua sendiri...!!!!
  4. Biasanya terjadi di waktu yang tidak ada orang yang melihat/pengawasan/guru; sebelum pelajaran dimulai, jam istirahat, pulang sekolah, di kantin, di WC, di jalan yang sepi, di rumah kosong.
  5. Menganggap bahwa itu hanya kegiatan ‘iseng belaka’ dan ‘kamu akan baik-baik saja’ bukan lah respon atau sikap yang diharapkan korban dari orang dewasa/guru maupun pihak sekolah.
  6. Ancaman untuk bunuh diri dari korban. Jangan pernah anggap remeh dengan ancaman yang satu ini.
  7. Beberapa sekolah di Jakarta bahkan di daerah masih banyak yang menganggap bullying adalah hal yang "jamak". Pastikan pihak sekolah anak-anak kita ‘AWARE’ akan hal ini.


E. APA YANG ORANG TUA DAPAT LAKUKAN :

  1. Selalu amati dan kenali perilaku anak-anak kita sehari-hari.
  2. Bila ternyata anak kita merupakan korban, dengarkan apa yang ingin ia sampaikan (meskipun kesannya ‘sepele’), “aku gak mau sekolah… aku gak suka temanku… temanku jahat ”. 
  3. Pada anak yang lebih kecil biasanya akan mengatakan : “temanku nakal”. 
  4. Kurang lebih ‘cry for help’ mereka adalah seperti itu. 
  5. Jadilah orang tua yang mau mendengarkan, memahami & memberikan perhatian dengan penuh kasih sayang pada anak.
  6. Ajarkan anak untuk berbicara dan terbuka pada orang dewasa di sekolah, misal : guru, wali kelas, guru BP, kepsek. Semuanya dimulai dari rumah dengan selalu membuka komunikasi yang terbuka, sehat & positif serta penuh kasih sayang pada anak.
  7. Untuk tetap berada di kelompok, terutama di waktu yang tidak terawasi guru
  8. Tidak terlalu disarankan to fight back pada pelaku. Tetapi cukup mengatakan : “Hentikan, saya tidak suka dengan perlakuan kamu” dan kemudian tinggalkan si pelaku.
  9. Latih anak bagaimana berperilaku (anticipated coping behavior) jika kejadian berulang.
  10. Ajari anak untuk bersikap asertif pada banyak hal (they’re gonna need it in the future, anyway)
  11. Terkadang mengajak anak untuk berempati pada pelaku (karena kemungkinan si pelaku juga merupakan korban bullying juga) bisa cukup membantu.
  12. Pastikan bahwa “Anak merasa nyaman untuk menjadi dirinya”. Ini yang penting tentunya.
  13. Jangan tunggu lama untuk menyelesaikan masalah atau mencari pertolongan professional jika gejala terlihat mengarah ke serius. Lebih cepat ditangani lebih baik & lebih tepat..!!
  14. Apabila diperlukan/kejadian Bullying ini telah mengarah pada tindak kekerasan yang berakibat fatal seperti mengakibatkan kecacatan atau mengancam nyawa anak, jangan segan segan melaporkan kejadian tersebut pada Pihak Sekolah maupun Pihak Berwajib.


KF/v/berbagai sumber/imoku.multiply.com/journal/detiknews
https://www.facebook.com/notes/koran-fesbuk/bahaya-dampak-bullying/408700614531?comment_id=13167419

STOP BULLYING FOR BETTER FUTURE!!!

DAMPAK BULLYING PADA ANAK / REMAJA

     Komisi Nasional Perlindungan Anak memberi definisi/pengertian terhadap bullying adalah : kekerasan fisik dan psikologis berjangka panjang yang dilakukan seseorang atau kelompok terhadap seseorang yang tidak mampu mempertahankan diri dalam situasi dimana ada hasrat untuk melukai atau menakuti orang atau membuat orang tertekan, trauma / depresi dan tidak berdaya.
Bentuk bullying ada 3 yaitu :
  • Fisik (memukul, menampar, memalak atau meminta paksa yang bukan miliknya, pengeroyokan menjadi eksekutor perintah senior).
  • Verbal (memaki, mengejek, menggosip, membodohkan dan mengkerdilkan).
  • Psikologis (mengintimdasi, mengecilkan, mengabaikan, mendiskriminasikan).

Terdapat berbagai dampak yang ditimbulkan akibat bullying. Dampak yang dialami korban bullying tersebut bukan hanya dampak fisik tapi juga dampak psikis.
     Hasil studi yang dilakukan National Youth Violence Prevention Resource Center Sanders (2003; dalam Anesty, 2009) menunjukkan bahwa bullying dapat membuat remaja merasa cemas dan ketakutan, mempengaruhi konsentrasi belajar di sekolah dan menuntun mereka untuk menghindari sekolah. Bila bullying berlanjut dalam jangka waktu yang lama, dapat mempengaruhi self-esteem siswa, meningkatkan isolasi sosial, memunculkan perilaku menarik diri, menjadikan remaja rentan terhadap stress dan depreasi, serta rasa tidak aman. Dalam kasus yang lebih ekstrim, bullying dapat mengakibatkan remaja berbuat nekat, bahkan bisa membunuh atau melakukan bunuh diri (commited suicide).
     Coloroso (2006) mengemukakan bahayanya jika bullying menimpa korban secara berulang-ulang. Konsekuensi bullying bagi para korban, yaitu korban akan merasa depresi dan marah, Ia marah terhadap dirinya sendiri, terhadap pelaku bullying, terhadap orang-orang di sekitarnya dan terhadap orang dewasa yang tidak dapat atau tidak mau menolongnya. Hal tersebut kemudan mulai mempengaruhi prestasi akademiknya. Berhubung tidak mampu lagi muncul dengan cara-cara yang konstruktif untuk mengontrol hidupnya, ia mungkin akan mundur lebih jauh lagi ke dalam pengasingan.
     Terkait dengan konsekuensi bullying, penelitian Banks (1993, dalam Northwest Regional Educational Laboratory, 2001; dan dalam Anesty, 2009) menunjukkan bahwa perilaku bullying berkontribusi terhadap rendahnya tingkat kehadiran, rendahnya prestasi akademik siswa, rendahnya self-esteem, tingginya depresi, tingginya kenakalan remaja dan kejahatan orang dewasa. Dampak negatif bullying juga tampak pada penurunan skor tes kecerdasan (IQ) dan kemampuan analisis siswa. Berbagai penelitian juga menunjukkan hubungan antara bullying dengan meningkatnya depresi dan agresi.
     Bullying bukanlah aktivitas normal pada anak-anak yang akan berlalu dengan sendirinya seiring mereka dewasa. Perilaku bullying yang tidak ditangani dengan baik pada masa anak-anak justru dapat menyebabkan gangguan perilaku yang lebih serius di masa remaja dan dewasa, seperti: pelecehan seksual, kenakalan remaja, keterlibatan dalam geng kriminal, kekerasan terhadap pacar/teman kencan, pelecehan atau bullying ditempat kerja, kekerasan dalam rumah tangga, pelecehan/kekerasan terhadap anak, kekerasan terhadap orang tua sendiri.
     Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku bullying dapat berdampak terhadap fisik maupun psikis pada korban, Dampak fisik seperti sakit kepala, sakit dada, cedera pada tubuh bahkan dapat sampai menimbulkan kematian. Sedangkan dampak psikis seperti rendah diri, sulit berkonsentrasi sehingga berpengaruh pada penurunan nilai akademik, trauma, sulit bersosialisasi, hingga depresi.


sumber : https://www.facebook.com/achmadridwanhypnotherapy/posts/10151731825433086

Jumat, 13 Juni 2014

We Are FAMILY

Assalamu'alaikum..
sebulan yang lalu, aku habis operasi hernia..
alhamdulillah sekarang kondisinya udah lebih baik, tinggal nyerinya aja kadang-kadang datang, apalgi kalo habis batuk :D hehe

Sebelum operasi, aku menyempatkan diri untuk mengisi waktu beraktivitas bersama teman-temanku. Seperti membantu acara pelantikan adik-adik angkatan ArRoche Darussalam SMA N 5 Yogyakarta di Nglanggeran dan juga survey tempat Outbond Alumni Rohis SMA N 6 Yogyakarta di KP4 UGM bareng Indriati.

Naili - Indriati
narsis dikit di kebun buah naga KP4 UGM di Berbah. #selfie


Sebenarnya aku nggak ngasih kabar ke temen-temen kalo aku mau operasi. Nanti ndak bikin mereka khawatir. Meski akhirnya mereka pada kaget dan ada juga yang sampe marah karena nggak ngasih kabar kalo aku mau operasi. Hehehe. Maaf teman-teman....

Sekitar 1 minggu atau lebih sebelumnya, aku ke Nglanggeran ditemenin adikku yang satu ini, namanya Hamid Zaki
Naili - Zaki
ini foto diambil waktu Zaki bantuin aku untuk pelantikan ArRoche di puncak Nglanggeran

Zaki yang kemana-mana bantuin aku, bahkan selama aku dirawat dirumah sakit, Zaki yang nginep buat njagain aku. Meski anaknya keliatan rada geje, tapi dia adik yang perhatian. :D

Bahkan pasca operasi, aku yang sibuk dengan skripsi harus bimbingan ke kampus. Zaki selalu mengantarku, dan kadang juga sampai menunggu berjam-jam. Kadang sampai aku bawakan nasi kotak biar dia nggak bosan nunggu aku bimbingan. :D
makasih dedek Zaki..
Sekarang dia lagi sibuk belajar untuk persiapan SBMPTN. Semoga diterima di tempat kuliah yang terbaik dari Allah, semoga ilmunya bermanfaat. :)

Sebuah cerita lucu, karena kemana-mana aku diantar Zaki, banyak temen-temenku yang nggak kenal sama Zaki dan bingung. Wajah mereka terlihat mereka-reka siapa laki-laki yang bareng sama Naili ini ya?
Aku cuma senyum-senyum aja. Kalau mereka tidak langsung tanya padaku, buat apa aku cerita. Hehehe.
padahal yang jalan bareng aku itu tu adikku.


Wassalamu'alaikum
^_^
Naili Isnawati Sayida

Rabu, 11 Juni 2014

Pelantikan ArRoche Darussalam di Gunung Api Purba Nglanggeran

Pagi itu tanggal 24 Maret 2014

Gaiety datang kerumahku sekitar jam 6.30 pagi, kami bersiap-siap untuk survey ke gunung api purba Nglanggeran di Gunungkidul. Di perjalanan, kami berhenti sejenak di sebuah pasar di Jalan Wonosari untuk mengajak Yekti dan Nurfi ikut survey.
Sekitar jam 7.00 kami berempat berangkat dengan menggunakan motor. Sesampainya disana, kami berempat yang menggunakan "rok panjang dan sepatu girly" bersiap-siap untuk mendaki.

Subhanallah, pemandangan yang kami lihat pagi itu begitu menyejukkan.
lihat saja

Naili

Nurfi

Yekti

Perjalanan kami lanjutkan tanpa banyak berhenti untuk menghitung berapa lama waktu normal yang dibutuhkan untuk mendaki.

Oiya, survey ini kami lakukan untuk persiapan acara pelantikan adik-adik angkatan alumni Rohis SMA Negeri 5 Yogyakarta.
Sebenarnya aku tidak begitu aktif di organisasi tersebut, aku ikut survey pun karena diajak Gaiety. Hehe.
Tapi hitung-hitung tidak ada salahnya membantu teman-teman yang kekurangan tenaga panitia untuk pelantikan.

Perjalanan kami lanjutkan hingga ke puncak Nglanggeran. Dari satu puncak, kami mencoba ke puncak yang satunya, akhirnya kami memutuskan untuk pelantikan di puncak utara.

_______________________________

Pada tanggal 31 Maret 2014,
setelah malam sebelumnya kami mengadakan acara MABIT. Kami semua berangkat ke Nglanggeran pagi-pagi (terutama panitia).
Acara naik gunung merupakan acara yang ditunggu-tunggu. Tidak hanya sekedar rihlah, tapi disini juga mereka (baca: adik-adik angkatan) akan kami uji. Hahahaha.

Kami membuat beberapa pos games yang menguji kebersamaan mereka. Ada 5 pos, dan aku memegang pos ke-3. Sepertinya pos 3 ini yang paling tidak bisa dilupakan mereka. Sebenarnya aku sendiri tidak tega, tapi bagaimana lagi, teman-teman panitia yang lain (Gaiety, Nurfi dan Mas Arif) sangat mendukung games ini. OK, fine, aku buang jauh-jauh jaim ku. Meski aku terlihat jadi orang yang paling tega di acara pelantikan ini.
Pasti kalian penasaran dan bertanya-tanya kan games apa yang buat di pos 3 ini?
seperti ini gamesnya :

Naili - Nurfi - Suryanto - An'am


An'am
nih kayaknya pas si An'am yang bagian nglekar-nglekar nyari kertas. Hehehe. Maaf ya dek..


Naili - Deta - adiknya Puji (lupa namanya) 



sebenernya Pos 3 merupakan games makan-makan :)
bagaimana cara games ini? berikut penjelasannya :

  1. Kami menyusun rafia seperi sarang laba-laba.
  2. Di rafia tersebut, kami tempelkan kertas dengan berbagai macam tulisan makanan yang telah kami persiapkan sebelumnya.
  3. Dengan mata tertutup, salah satu peserta merangkak dan mencari kertas tersebut sebanyak mungkin yang mereka dapatkan dalam waktu sekitar 1-2menit, dimana satu orang lainnya menjadi petunjuk arah (memberikan bantuan arah maju, mundur, kanan, kiri untuk memperoleh kertas yang ditempel di rafia tersebut).
  4. Setelah itu, kertas yang mereka dapat dikumpulkan pada panitia (jangan dibuka dulu).
  5. Salah satu peserta yang belum merangkak maupun jadi penunjuk arah melakukan pemilihan makanan "surprise".
  6. Makanan surprise ini ditempel pada sebuah rafia yang diikatkan pada sebuah pohon.
  7. Nah, kita sampai pada puncak wow dari games ini. Kertas makanan yang mereka dapat kita buka satu persatu dan ambilkan makanan yang tertulis di kertas yang telah mereka dapat tersebut. Ingat! Kertas surprise jangan dibukan dulu.
  8. Semua makanan tersebut kita buka dan campur aduk jadi satu di sebuah mangkuk, aduk rata. Makanan yang telah disiapkan berupa kerupuk, susu, keju, roti, dll.
  9. Perlihatkan tatapan mata sedikit menyinyir lalu buka kertas surprise. Hahahaha. Kejam memang, surprise nya ada "TERASI", kalau mereka beruntung, mereka mendapatkan surprise "GARAM".
  10. Semua itu dicampur aduk jadi satu dan konsekuensi mereka adalah harus menghabiskan makanan yang telah dicampur tersebut.
  11. Semua yang mereka makan adalah hasil jerih payah mereka, surprise yang mereka ambil merupakan resiko yang harus ditanggung mereka. Menghabiskan semua makanan yang telah mereka pilih merupakan tanggungjawab mereka semua. Paham maksudnya? Bisa mengambil pelajaran dari games ini? :)


Meski sesungguhnya aku tidak tega melihat mereka seperti itu.

ini bentuk makanan yang harus mereka habiskan :

ini bentuk makanan campur-campurnya


foto yang ini lagi ngambil kertas "surprise"nya


Semoga kalian tetap selalu bersama-sama, susah senang, kalian akan punya tanggungjawab dan amanah yang harus kalian laksanakan setahun kedepan. :)



Naili - Gaiety - Yekti
We Are Tirai (Tim Hooraii) :D

Pelantikan adik-adik ArRoche Darussalam di puncak Nglanggeran bagian utara



Naili Isnawati Sayida - ARROCHE DARUSSALAM

Rabu, 12 Maret 2014

Liburan Keluarga

Assalamu'alaikum :)

heeeiiiiy? siapa yang sering liburan bareng keluarga?
Beberapa teman pasti ada yang lebih sering jalan-jalan bareng temen daripada bareng keluarga. Iya ga?
Kapan terakhir kali liburan bareng sekeluarga?
Buat temen-temen yang udah pada gede, apalagi udah pada nikah, atau udah kerja pasti rindu momen bareng keluarga :)

yuk yuk, buat temen-temen semua yang masih kumpul bareng keluarga, kita eratkan yuk hubungan dengan orang tua dan sodara :)

Jalan-jalan tidak harus mahal, liburan ke lokasi yang dekat dengan rumah dengan suasana yang tenang juga sudah cukup untuk membuat obrolan asyik bersama.

Atau temen2 punya waktu khusus untuk bareng2 keluarga nih? seperti ada waktu tertentu yang harus dilakukan bersama-sama mungkin?
Saat makan malam bersama, atau bisa saat sholat berjama'ah sekeluarga dan mengaji bersama.
Ini bisa jadi wadah untuk mengeratkan rasa kekeluargaan dan waktu untuk sharing satu sama lain.
Sekedar bercerita apa yang telah dilewati hari ini, ataupun untuk berbagi kebahagiaan. :)


Naili, Liburan keluarga di Wonogiri


di foto ini ga ada naili nya, ini semua sodara2 ku. ya :) aku merupakan salah satu personil dari 10 orang anggota keluarga ku


Naili - Ibu -Abah
di masjid Agung Jawa Tengah Semarang


ini foto jadul banget. jaman aku masih kecil.
ada mbah Akung dan mbah Uti.
trus yang kecil-kecil dipangku itu ada mas Mujib, mbak Lela dan aku, Naili


Ini waktu kerumah mbah Akung yang sekarang. di Taman Makam Pahlawan Kusumanegara :)


yang ini waktu liburan di Alun-alun Yogyakarta


abah seusai sholat maghrib berjama'ah


ngaji bersama seusai sholat maghrib berjama'ah :)

Sabtu, 08 Februari 2014

Hidup, Seperti Perjalanan Mendaki Gunung (Edisi Kawah Ijen - Banyuwangi)

Bismillahirrohmaanirrohiim

Menjalani hidup seperti menempuh perjalanan mendaki gunung, Tak tahu kapan akan melewati jalan menanjak, datar, dan menurun. Namun tetap berjuang untuk meneruskan perjalanan yang kita belum tahu bagaimana akhir dari perjalanan ini.

fila - naili
Setelah melewati perjalanan yang cukup melelahkan karena bus yang kita tumpangi ternyata terjebak macet di gunung gumitir selama 5 jam, akhirnya sampai juga di Banyuwangi.
Yeaaay, Welcome Banyuwangi :)


Beberapa waktu lalu, aku dan adiku, Rosiana Nafilatul pertama kali menempuh perjalanan ke Banyuwangi berkunjung ke rumah saudara baru disana. Awalnya kami tak tahu menahu jika saudara baru kami, Fikri Khoirur Rizal dan Ikmal Taji akan mengajak kami mendaki Kawah Ijen, alhasil kami hanya memakai perlengkapan mendaki seadanya.

nita - fila - naili - ifa
Are We Ready?


Bersama dengan teman-temannya Rizal dari UI dan ITS, ada Nafian, Anjas, Ifa, dan Nita. Kami berangkat menggunakan mobil pukul 22.00 dari rumah dan sampai lokasi pos lapor pendakian pukul 24.00.
Kami beristirahat sembari menunggu beberapa teman IMAWANGInya Rizal dari UI datang. Kalau tidak salah ada yang asli daerah dekat Ijen, namanya Inu.
Pukul 01.00 dini hari kami mulai berangkat mendaki. Berharap bisa melihat bluefire dan sunrise dari puncak Kawah Ijen. Setengah jam perjalanan kami semua masih berjalan bersama-sama. Namun setelahnya, beberapa teman jalan lebih cepat dan beberapa berada di belakang. Termasuk aku.
Dengan jaket tipis dan persediaan seadanya, ditambah geirimis yang belum mau pergi, apalagi kabut tebal terus menyelimuti perjalanan, nafasku mulai terasa sangat sesak hingga membuatku harus berjalan dengan sangat perlahan jauh dibelakang yang lain.
Sebelum memasuki pos pertama, perjalanan lebih banyak ditempuh melalui jalan yang terus menanjak dan menanjak.
Jaket dan kaos kaki yang gunakan ternyata basah karena gerimis dan dinginnya embun.
Aku yang semakin tak kuat dengan dingin pun akhirnya sempat tumbang.
Ditemani Rizal dan Anjas aku perlahan masih terus melanjutkan perjalanan yang entah aku tak tahu kapan akan sampai tujuan dan bagaimana ujungnya. Selang beberapa waktu, sebelum masuk pos pendakian ke-2, aku yang menggigil kedinginan akhirnya bertukar jaket dengan Anjas. Apalagi jaketku yang sudah basah dan tipis itu karena tak tahu bahwa harus mempersiapkan perlengkapan mendaki sedemikian rupa.
Melewati pos 2, jalan mulai lebih datar meski sesekali menanjak. Selama perjalanan aku hanya berfikir dan menyadari bahwa, beginilah hidup, tak tahu bagaimana jalan yang akan kita tempuh, bahkan mungkin dengan persiapan yang apa adanya, mungkin bahkan tanpa persiapan sama sekali. Begitulah Allah SWT membuat skenario kehidupan. Aku menyadari bahwa aku hanya hamba yang lemah, yang tanpa kekuatan dariNya aku takkan mampu melewati perjalanan yang berlika-liku.
Alhamdulillah, tak diduga ternyata Ikmal yang sudah sampai puncak kembali turun menyusul kami dengan membawa jaket polar. Aku kembali berganti jaket dengan jaket polar tersebut. Terasa lebih hangat, meski aku tahu itu sangat dingin di pagi buta di gunung.
Ada sebuah hal yang akhirnya membuatku kembali menyadari bahwa pertolongan itu pasti akan datang. Meski aku tak tahu kapan datangnya, yang penting jangan pernah menyerah, karena pertolongan Allah SWT itu nyata. Allah SWT tak akan menguji hambanya melebihi kemampuan hambaNya.
Jalan yang semakin berkabut membuat pandangan tak lebih dari 1 meter dengan kanan dan kiri kita temui jurang-jurang.
Tak lama kemudian kami sampai puncak dan mencari batu besar penghalang angin untuk menghangatkan diri dan istirahat sejenak. Jam menunjukkan jam 04.00 dinihari, masih gelap dan berkabut. Beberapa dari kami mencoba untuk melihat bluefire. Ternyata kami belum beruntung karena kabut yang belum mau pergi karena gerimis dari semalam.
Sekitar pukul 05.30, matahari mulai tampak karena kabut mulai menyingkir. Subhanallah, indah sekali ciptaanNya. Kami melihat pemandangan yang begitu indah. Kamipun mengambil beberapa foto betapa indahnya bentang alam yang telah diciptakan.

naili
see? jaket ku jadi jaket polar. haha

naili - anjas - nita - ifa
Sampai di puncak. Alhamdulillah!! Subhanallah indah sekali!! :)


Disini aku menyadari, sebuah hasil yang indah, tak ditempuh dengan cara yang mudah bukan? sebuah kerja keras, ketekunan, keyakinan, do'a, semangat yang pantang menyerah, saling membantu, keikhlasan, kesabaran, kerjasama itu semua dibutuhkan. Hingga muncul rasa syukur yang tak henti-hentinya. :)
Akhirnya kamipun turun dan sampai bawah sekitar pukul 09.00.
Melanjutkan perjalanan menuju Air terjun di Kali Ndelosor Belerang, Taman Suruh dengan Pemandian air mineral dan Pantai Watudodol. Juga masih ada Pantai Teluk Hijau dan Pulau Merah yang kami sambangai di hari berikutnya.

anjas - nafian - ikmal - rizal - nita - ifa
habis mandi di kolam pemandian air mineral, mereka nyoba naik mainan ini sampe sempoyongan di taman suruh.

naili
Setelah menikmati es degan dan mie goreng bareng-bareng, foto dulu yuk di pantai watudodol

naili lagi (haha)
ini di pantai teluk hijau, pantai ini masuk taman nasional yang dilindungi loh, masih ada monyet dan macannya. tapi yang ini bukan monyet ato macannya lho ya :p hihi
perjalanan ke pantai ini pun harus ditempuh jalan kaki sekitar 2km naik turun melewati jalan becek. Katanya sengaa jalannya tidak diperbaiki agar suasananya masih alami.

naili
msih di pantai teluk hijau

naili
di kali ndelosor, sayang banget disini banyak corat-coret pengunjung yang tidak bertanggung jawab. di batu-batu banyak tulisan jahil yang tidak nyaman dilihat.

naili
menikmati sunset di pulau merah, anginnya kencang lho! 


Perjalanan menuju Pantai Teluk Hijau ternyata membutuhkan kesiapan fisik. Alhamdulillah fisik sudah terasah saat mendaki di Kawah Ijen. Berjalan kaki menuju Pantai Teluk Hijau dengan melewati hutan, naik turunnya jalan dan trek yang becek tak begitu berat dirasakan.
Tahukah kamu? ini membuktikan , bahwa kita harus sering berlatih dan membiasakan diri dengan persoalan yang kita rasa berat, agar itu bisa jadi pengalaman berikutnya bahwa tak ada persoalan yang besar karna kita punya Allah SWT yang lebih besar dari persoalan-persoalan kita.

Oiya, penting banget! menikmati alam ciptaanNya jangan sampai mengotori dan tidak menjaga kelestariannya ya. Tetap jaga lingkungan, jangan buang sampah sembarangan dan corat-coret ga jelas.

Semoga begitulah perjalanan hidup kita, bisa diakhiri dengan khusnul khotimah, sebuah akhir yang indah..
inshaa Allah, aamiin :)


Mohon maaf jika ada kesalahan kata, semoga sedikit kisah ini mampu menginspirasi temen-temen semua..


Naili Isnawati Sayida - Yogyakarta